Optimalkan PAD Dengan Evaluasi Sistem Perencanaan

Rosjonsyah sewaktu memimpin rapat bersama BPKD
Provinsi Bengkulu

DERAP BENGKULU - Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu saat ini. Pasalnya sejak pandemi Covid-19 melanda, PAD yang menjadi urat nadi sebuah pembangunan di daerah mengalami penurunan yang sangat signifikan. 


Wakil Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah menilai harus ada evaluasi terhadap sistem perencanaan BPKD terkait kinerja pencapaian PAD itu sendiri. "Karena BPKD merupakn jantung birokrasi, sehingga kinerjanya harus maksimal," kata Rosjonsyah saat rapat bersama BPKAD, Rabu (1/9)


Ia mengapresiasi pencapaian dalam meraih opini WTP 3 kali berturut-turut. Walaupun masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Dengan pencapaian luar biasa ini harusnya menjadi acuan para ASN dijajaran BPKD untuk lebih baik lagi


"Pengoptimalan PAD melalui kolaborasi antara BPKD dengan OPD terkait, serta sinergi yang harus lebih dimaksimalkan lagi ke depan untuk mendukung 18 program Gubernur dan Wakil Gubernur. Kita membahas strategi upaya  mensinkronisasikan terhadap 18 program tersebut," tegasnya.


Kepala BPKD Provinsi, Noni Yuliesti mengklaim telah melakukan upaya optimalisasi, seperti melakukan inventarisir aset daerah untuk ditelusuri lebih lanjut. Hingga saat ini sudah masuk tahap pencarian dokumen sebagai kelengkapan sekaligus pendukung.


“Dari awal komitmen kita memang fokus untuk meningkatkan pendapatan daerah, pengelolaan keuangan, dan penataan aset daerah kita. Mudah-mudahan dengan adanya pengarahan dan pembinaan dari bapak wakil gubernur menambah motivasi kerja kita," tutupnya. (rls)

Posting Komentar

0 Komentar